Cara Membedakan Infeksi Virus dan Bakteri
Semua orang pernah mengalaminya—suatu hari Anda sedang mengerjakan rutinitas yang biasa, kemudian tiba-tiba mulai merasakan tanda bahwa mungkin Anda sakit. Selama 24 jam berikutnya Anda menjadi demam, hidung berair, atau sakit tenggorokan (dan kadang ketiganya). Pertanyaannya—apa yang membuat Anda merasa begitu sakit? Kemungkinannya adalah infeksi virus (seperti pilek biasa) yang akan pergi dengan sendirinya, tetapi juga ada kemungkinan infeksi bakteri (seperti radang tenggorokan) yang membutuhkan obat resep untuk menyembuhkannya. Untuk mempelajari cara membedakan antara infeksi virus dan infeksi bakteri, silakan gulir ke Langkah 1.Metode 1 dari 3: Mengenali Infeksi Virus
1
Ketahui apa itu virus. Pada dasarnya virus adalah
materi genetik sederhana (asam nukleat) dengan selaput protein. Virus
merupakan sel tidak lengkap dan oleh karena itu lebih kecil dari
bakteri. Virus tidak dapat bereproduksi sendiri, jadi harus menggunakan
sel tubuh inang (dalam hal ini, kita) untuk bereproduksi, biasanya
dengan membunuh sel dan membuat kita sakit dalam prosesnya. Gejala
infeksi virus umumnya menyebar ke seluruh tubuh, tidak menyebabkan sakit
atau iritasi hanya pada satu bagian tubuh yang spesifik.[1]
- Karena tidak dapat hidup dan berkembang biak sendiri serta berbahaya untuk tubuh inang, virus dianggap bersifat para
- 2
- Waspadai berapa lama infeksi virus berlangsung. Infeksi virus terbatas dengan sendirinya (artinya akan pergi sendiri dalam 3 hingga 10 hari). Beberapa hari pertama infeksi biasanya adalah yang terburuk tetapi Anda akan melihat kesembuhan bertahap dari waktu ke waktu.
- Berikut adalah salah satu cara untuk mengetahui apakah Anda terkena infeksi virus atau bakteri—jika gejala Anda berlangsung lebih lama dari seminggu tanpa menjadi lebih baik, kemungkinan besar Anda terkena infeksi bakteri. Namun, gejala yang berlangsung lebih dari 14 hari bisa menjadi tanda-tanda komplikasi penyakit yang disebabkan virus, seperti infeksi bakteri sekunder.
- Untuk sinusitis virus, gejalanya dapat berlangsung selama 3-4 minggu, tetapi juga akan membaik secara bertahap seiring waktu.
-
3Carilah tanda-tanda demam ringan. Salah satu gejala infeksi virus paling umum adalah demam ringan. Ketika tubuh terinfeksi organisme berbahaya (dalam hal ini patogen virus), suhu internal akan meningkat dalam upaya membakar dan menghancurkan virus. Demam juga membantu memperlambat enzim tertentu dalam tubuh yang tanpa disadari membantu virus berkembang biak.
-
4Perhatikan sakit apa pun di kepala. Sakit kepala umumnya akan berkembang bila Anda terkena infeksi virus. Sering kali, sakit kepala akan datang bila Anda demam atau bila tubuh mengeluarkan beberapa senyawa yang membuat bagian dalam tubuh Anda meradang.
- Gejala-gejala sakit kepala: Karena sakit kepala dibawa oleh infeksi virus, Anda hampir selalu akan merasakannya di depan kepala (dahi). Sakit kepala bisa terasa tajam, berdenyut nyeri atau sakit yang terus menerus.
-
5Waspadai hidung berair. Salah satu gejala infeksi virus umum di pernapasan bagian atas adalah hidung berair. Anda mungkin merasakan banyak cairan mengalir keluar dari hidung atau di tenggorokan. Anda juga bisa merasa seolah hidung tersumbat dan tidak bisa mendapatkan banyak udara melalui hidung.
- Hidung berair bisa menyebabkan batuk karena cairan dari hidung dapat menetes ke tenggorokan (dikenal dengan sebutan postnasal drip) dan dapat mengiritasi lapisan tenggorokan dan paru-paru, sehingga menyebabkan batuk.
-
6Ketahui bahwa Anda bisa menjadi batuk. Kadang, infeksi virus pernapasan bagian atas dapat membuat Anda terkena batuk yang mengganggu. Ini karena tubuh mengeluarkan lendir berlebihan yang disebabkan virus. Lendir ini mengiritasi dan membuat lapisan tenggorokan dan paru-paru meradang, sehingga menyebabkan batuk.
- Gejala-gejala batuk: Batuk disebabkan infeksi virus biasanya akan berkembang dan memburuk dalam satu atau dua hari. Umumnya batuk tersebut akan produktif, artinya batuk berdahak atau mengandung lendir. Meskipun infeksi virus bisa hilang dalam beberapa hari, namun batuk bisa bertahan sampai empat minggu karena radang di tenggorokan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pulih daripada bagian tubuh yang lain.[4]
-
7Lihatlah dahak yang Anda keluarkan. Meskipun kedengarannya menjijikkan, warna dahak (secara medis disebut sputum) akan membantu Anda untuk mengetahui apakah Anda terkena infeksi virus atau bakteri. Sputum yang disebabkan infeksi virus hampir selalu bening dan encer.
- Sputum yang disebabkan infeksi bakteri umumnya kental dan bisa berwarna kekuningan, kehijauan, oranye, atau bahkan berwarna seperti karat.
-
8Waspadai sakit tenggorokan. Infeksi virus yang memengaruhi saluran pernapasan atas (yang meliputi hidung, rongga hidung, dan faring atas) umumnya menyebabkan sakit tenggorokan. Ini karena virus mengakibatkan peradangan di tenggorokan, yang mengiritasi lapisan yang menyelimuti tenggorokan.
- Gejala-gejala sakit tenggorokan: Tenggorokan mungkin terasa bengkak dan Anda mungkin merasa sakit ketika menelan. Tenggorokan juga bisa terasa gatal atau panas dan iritasi.
-
9Pantau kelelahan yang mungkin Anda rasakan. Ketika seluruh tubuh Anda mengerahkan energi untuk melawan infeksi virus, kemungkinan besar Anda akan merasa sangat lelah. Hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah istirahat sesuai dengan yang dibutuhkan tubuh.
-
10Waspadalah terhadap nyeri otot di seluruh tubuh. Infeksi virus umumnya menyebar ke seluruh tubuh, memengaruhi seluruh tubuh Anda alih-alih hanya satu bagian tertentu. Salah satu cara virus menyebar adalah dengan menciptakan nyeri otot. Semua otot Anda, dari kepala hingga ujung kaki, akan terasa nyeri dan lelah.
- Myalgia merujuk pada nyeri yang memengaruhi semua otot Anda. Beberapa orang menggambarkannya sebagai rasa nyeri yang menghancurkan otot.
- Arthralgia merujuk pada nyeri sendi yang juga bisa terjadi.
-
11Periksa adanya ruam jika anak Anda yang sakit. Infeksi virus dapat menyebabkan penyebaran ruam. Akan tetapi, umumnya ruam hanya terjadi pada anak-anak yang terkena infeksi virus. Biasanya ruam akan tampak kemerahan dan menonjol tidak rata. Virus yang menyebabkan ruam di antaranya:
- Virus Measles, virus Rubella, Parvovirus, virus herpes manusia 6 dan 7.
-
12Waspadai tanda-tanda virus gastrointestinal. Mungkin Anda juga mengalami gejala di pencernaan seperti mual, muntah atau diare; gejala-gejala ini akan muncul bila Anda terjangkit virus yang memengaruhi sistem pencernaan (termasuk perut dan usus). Virus gastrointestinal yang umum antara lain:
- Rotavirus (umumya hanya menginfeksi anak-anak), Norovirus (virus paling umum dan disebut pengganggu perut), Adenovirus (ini juga umumnya hanya menginfeksi anak-anak) dan Astrovirus (umumnya adalah pengganggu perut yang lebih ringan dan lebih singkat).[5]
-
13Ketahui apa gejala-gejala infeksi virus spesifik. Walaupun mengetahui gejala-gejala infeksi virus dapat sangat membantu, Anda juga perlu tahu seperti apa infeksi virus yang spesifik.
- Infeksi virus pernapasan: Gejala umum antara lain hidung berair, sakit tenggorokan ringan hingga sedang, batuk, demam ringan hingga sedang (kurang dari 38,3ºC untuk orang dewasa), kelelahan dan nyeri tubuh secara umum.
- Sinusitis (radang selaput dalam sinus) juga kerap disebabkan infeksi virus. Gejala sinusitis di antaranya sakit kepala, hidung tersumbat, lendir keruh atau berubah warna, tekanan sinus dan nyeri di wajah.
- Gejala gastrointestinal bisa meliputi demam sedang, kelelahan, mual, kram dan diare.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar