Cara pemberikan suntikan IM
Mempelajari cara memberikan suntikan
intramuskular (IM) mungkin menjadi suatu kebutuhan jika Anda, atau anggota
keluarga Anda, menderita penyakit yang memerlukan pengobatan melalui suntikan.
Pengobatan ini mungkin merupakan pilihan terbaik, karena obat yang diberikan
melalui suntikan bekerja dengan lebih cepat. Dokter Anda, sebagai penyedia
layanan kesehatan, yang akan memutuskan untuk meresepkan obat suntikan. Perawat
akan menjelaskan kepada pengasuh pasien cara memberikan suntikan intramuskular,
yang seharusnya sejajar dengan langkah-langkah di bawah ini.
1.
Ketahui bagian-bagian alat suntik atau spuit.
Akan menjadi
lebih mudah memberikan suntikan jika Anda mengerti mekanisme alat suntik.
·
Alat
suntik terdiri dari 3 bagian utama: jarum, tabung, dan piston. Jarum akan
menembus otot; tabung memiliki penanda, baik dalam cc (sentimeter kubik)
ataupun ml (mililiter), dengan angka-angka di sebelah penanda, dan akan diisi
dengan obat; piston digunakan untuk memasukkan dan mengeluarkan obat dari
spuit.
·
Obat
yang diberikan melalui suntikan intramuskular (IM) diukur dalam cc atau ml.
Jumlah dalam cc sama dengan dalam ml.
2.
Ketahui lokasi pemberian suntikan.
Tubuh manusia
memiliki sejumlah titik yang paling baik menerima obat.
·
Otot Vastus
Lateralis (Paha): Lihat paha Anda dan bagi menjadi 3 bagian yang sama
besar. Lokasi untuk memberikan suntikan terletak pada sepertiga bagian tengah.
Paha adalah lokasi yang bagus untuk memberikan suntikan karena mudah dilihat.
Lokasi ini juga bagus untuk memberikan suntikan IM kepada anak-anak di bawah
umur 3 tahun.
·
Otot Ventrogluteal (Pinggul):
Untuk menemukan lokasi yang tepat, letakkan tangan Anda pada bagian luar atas
paha, di pertemuan antara paha dan pantat. Arahkan jempol Anda ke pangkal paha,
dan jari-jari lain ke arah kepala pasien. Bentuk huruf “V” dengan jari-jari Anda
dengan cara memisahkan jari telunjuk Anda dengan tiga jari lainnya. Anda akan
merasakan tepi tulang pada ujung-ujung jari manis dan kelingking Anda. Tempat
untuk memberikan suntikan adalah di tengah-tengah V tersebut. Pinggul adalah
tempat yang bagus untuk memberikan suntikan IM kepada orang dewasa dan
anak-anak berumur di atas 7 bulan.
·
Otot Deltoid (Otot
lengan atas): Angkat lengan baju sehingga lengan atas terlihat seluruhnya. Raba
tulang pada bagian atas lengan atas. Tulang ini disebut processus
acromion. Bagian bawah tulang ini membentuk dasar segitiga. Ujung
segitiga terletak tepat di bawah bagian tengah dasar segitiga, kira-kira
sejajar dengan ketiak. Tempat yang tepat untuk memberikan suntikan adalah di
tengah segitiga tersebut, 2,5 - 5 cm di bawah processus acromion.Tempat
ini tidak boleh digunakan untuk memberikan suntikan kepada orang yang sangat
kurus atau memiliki otot yang sangat kecil.
·
Otot Dorsogluteal (Pantat):
Lokasi suntikan terletak pada satu sisi pantat. Dengan bola alkohol, gambar
garis dari ujung atas celah antara pantat ke bagian sisi badan. Temukan bagian
tengah garis tersebut dan pergi ke atas sebanyak 7,6 cm. Dari titik tersebut,
gambar garis turun ke bawah, menyeberangi garis pertama, sampai sekitar separuh
pantat. Garis-garis yang Anda buat akan membentuk salib. Pada kotak atas luar,
Anda dapat meraba tulang yang melengkung. Lokasi suntikan terletak pada kotak
atas luar di bawah tulang yang melengkung tersebut. Jangan gunakan tempat ini
untuk menyuntik bayi atau anak-anak berumur di bawah 3 tahun karena otot-otot
mereka belum sepenuhnya terbentuk.[1]
3.
Ketahui orang yang akan Anda beri suntikan.
Lokasi terbaik
untuk memberikan suntikan IM berbeda pada setiap orang. Pertimbangkan beberapa
hal sebelum Anda memberikan suntikan:
·
Usia
pasien. Untuk usia 2 tahun ke bawah, lokasi terbaik yaitu pada otot paha. Untuk
usia 3 tahun ke atas, suntikan dapat dilakukan di otot paha atau deltoid.
Gunakan jarum dengan ukuran antara 22 dan 25.
·
Catatan:
Untuk anak-anak yang sangat kecil, gunakan jarum yang lebih kecil. Juga, paha
lebih dapat menoleransi jarum yang lebih besar daripada lengan.[2]
·
Pertimbangkan
lokasi suntikan sebelumnya. Jika pasien telah mendapat suntikan di satu lokasi,
berikan suntikan di lokasi yang lain untuk mencegah perubahan kulit dan
terbentuknya bekas luka.
1.
Cuci tangan Anda dengan air hangat dan sabun. Sangat penting untuk menjaga kebersihan dalam situasi
seperti ini.
2.
Gunakan bola alkohol untuk mensterilkan lokasi
pemberian suntikan IM.
Biarkan alkohol
mengering. Jangan sentuh area tersebut sampai Anda memberikan suntikan. Jika
Anda menyentuh area tersebut sebelum memberikan suntikan, Anda harus
membersihkan lagi area tersebut dengan bola alkohol.
3.
Lepas penutup jarum spuit seperti Anda membuka tutup
pena.
Jika Anda
melihat jarum tersebut tercemar, jangan gunakan. Pakai jarum suntik lainnya --
lebih baik pakai jalan yang aman daripada menyesal kemudian.
4.
Tekan kulit dan regangkan sedikit dengan tangan Anda
yang satunya.
Pastikan spuit
tergenggam dengan aman dan nyaman dalam tangan Anda.
·
Pegang
spuit dengan tangan dominan Anda atau tangan yang Anda pakai untuk menulis.
Pegang spuit di antara jempol dan telunjuk. Tabung spuit bertumpu pada jari
tengah Anda.
5.
Suntikkan, jangan dorong, jarum ke dalam otot dengan
sudut 90 derajat.
Lepaskan kulit yang
Anda tahan dengan tangan satunya dan tetap pegangi spuit dengan tangan dominan
Anda sehingga spuit tetap berada di titik injeksi.
·
tarik
sedikit piston untuk memastikan jarum tidak menusuk pembuluh darah. Jika itu
terjadi, dan Anda melihat darah tersedot ke dalam spuit, tarik keluar jarum
suntik dan ulangi dengan spuit dan dosis obat yang baru. Lakukan suntikan ke-2
ini di bagian tubuh yang lain. Jangan pernah melakukan suntikan ulang di tempat
yang sama.
6.
Dorong piston untuk menyuntikkan obat ke dalam otot.
Dorong secara
perlahan, jangan memaksakan obat ke dalam otot.
·
Beberapa
jenis obat menyebabkan rasa sakit. Anda dapat mengurangi rasa sakit dengan
menyuntikkan obat (mendorong piston) secara perlahan.
7.Tarik keluar jarum dengan sudut yang sama dengan saat Anda
menyuntikkan jarum.
Lakukan setelah
Anda yakin semua obat sudah disuntikkan.
·
Tekan
dengan lembut daerah injeksi dengan kain kasa 2x2. Pasien mungkin merasa
sedikit tidak nyaman; itu normal.
1.
Buang jarum dengan benar.
Jangan buang
jarum di tempat sampah. Anda mungkin mendapat wadah plastik keras khusus untuk
tempat membuang spuit dan jarum bekas pakai. Anda juga dapat menggunakan botol
soda atau botol plastik dengan tutup ulir. Pastikan wadah tersebut cukup untuk
spuit dan jarum tanpa menembus wadah.
·
Tanyakan
kepada dokter atau apoteker tentang aturan pemerintah daerah atau pusat
mengenai pembuangan spuit dan jarum bekas.[1]
2.
Hubungi dokter.
Jika Anda punya
pertanyaan apapun atau jika gejala-gejala kecil tampaknya muncul setelah
injeksi, hubungi dokter secepatnya. Jangan ragu-ragu menghubungi dokter jika
Anda melihat yang manapun dari gejala-gejala berikut:
·
Demam,
bersin, atau batuk setelah mendapatkan injeksi.
·
Benjolan,
pembengkakan, atau memar di lokasi pemberian injeksi yang tidak hilang.[1]
3.
Hubungi unit gawat darurat (UGD) rumah sakit terdekat.
Jika terjadi hal
yang parah, dan sesekali memang kejadian, segera hubungi UGD rumah sakit
terdekat. Efek samping serius dapat terjadi sebagai akibat dari pemberian
injeksi; hubungi UGD jika Anda melihat yang manapun dari gejala-gejala berikut:
·
Timbul
ruam atau gatal-gatal setelah injeksi diberikan.
·
Sesak
napas setelah injeksi diberikan.
·
Mulut,
bibir, atau wajah membengkak setelah injeksi diberikan.[1]
Tips
- Butuh waktu sebelum Anda terbiasa memberikan suntikan
IM. Anda akan merasa ragu dan canggung pada awalnya.
- Dokter atau apoteker Anda dapat mengarahkan Anda tentang
cara yang benar untuk membuang jarum dan alat suntik bekas pakai.
Hal yang
Anda Butuhkan
- Sarung tangan steril
- Bola alkohol / tisu alkohol dalam kemasan aluminium foil
- Obat dalam vial
- Alat suntik/spuit
- Kain kasa 2x2 kering dan steril dalam kemasan kertas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar