Rabu, 08 Juni 2016

Homeostatis dan Homeodinamik

HOMEOSTASIS DAN HOMEODINAMIK

A. Homeostasis       
Homeostasis adalah suatu proses yang terjadi secara terus menerus untuk memelihara stabilitas dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitarnya .homestatis merupakan mekanisme tubuh untuk mempertahankan  keseimbangan dalam menghadapi berbagai kondisi yang dialami nya.proses homeostasis ini dapat terjadi secara alamiah apabila tubuh mengalami stres.
Homeostasis terdiri atas homeostasis fisiologis dan psikologis.dalam tubuh manusia,homeostasis fisiologis dapat dikendalikan oleh sistem endokrin dan sistem saraf otonom.proses homeostasis fisiologis ini terjadi melalui empat cara sebagai berikut.
1.      pengaturan  diri(self regulation).Secara otomatis,cara ini terjadi pada orang yang sehat,seperti pen gaturan  fungsi organ tubuh.
2.      kompensasi.Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan dalam tubuh .sebagai contoh,peleberan pupil untuk meningkatkan persepsi visual pada saat tubuh mengalami ancaman,peningkatan keringat untuk mengontrol kenaikan suhu tubuh serta penyempitan pembuluh darah perifer dan perangsangnya pembuluh darah bagian dalam untuk meningkatkan kegiatan yang dapat menghasilkan‘pans(misalnya menggigil)sehingga suhu tubuh tetap stabil apabila lingkungan menjadi dingin secara tiba-tiba.
3.      umpan balik negatif.cara ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal.dalam keadaan abnormal,tubuh secara otomatis akanmelakukan mekanisme umpan balik negatif untuk menyeimbangkan penyimpangan yang terjadi.c0ntoh,apabila tekanan darah meningkat akan meningkatkan baroceptor.kemudian akan menurunkan rangsangan pada simpatik yang meningkatkan para simpatik,menurunkan denyut jantung dan kekuatan k0ntraksi,terjadi dilatasi pembuluh darah dan akhirnya menurunkan tekanan darah sampai pada keadaan nomal melalui feedback mekanisme.
4.      umpan balik positif untuk mengoreksi ketidak seimbangan fisiologis sebagai contoh,terjadi proses peningkatan denyut peningkatan denyut jantung untuk membawa darah dan oksigen yang cukup ke sel tubuh apabila seseorang mengalami hipoksa.kondisi mekanisme tubuh tersebut terkait dengan kondisi dalam keaadaan sakit.
Homeostatis psikologis berfokus pada keseimbangan emosional dan kesejahteraan mental.proses ini didapat dari pengalaman hidup dan interaksi dengan orang lain serta di pengaruhi oleh norma dan kultur masyarakat.contoh nya adalah mekanisme pertahanan diri seperti menangis,tertawa,berteriak,memukul,meremas,mencerca,dan lain-lain.

b. Homeo dinamik
Homeo dinamik merupakan pertukaran energi antara manusia dan lingkungan sekitar nya secara terus menerus pada proses ini manusia tidak hanya melakukan penyesuain diri,tetapi terus berinteraksi denagn lingkungan agar mau mempertahankan hidupnya.
Proses homeodinamik bermula dari teori tentang manusia sebagai unit yang merupakan satu kesatuan utuh,memiliki karakter yabg berbeda-beda proses hidup yang dinamis,selalu berinteraksi dengan lingkunganyang dapat dipengaruhi dan memengaruhinya ,serta memiliki keunikan tersendiri.dalam proses homeodinamik terdapat beberapa prinsip menurut teori Rogels sebagai berikut:
1.      Prinsip integral,yaitu prinsip utama dalam hubungan yang tidak dapat dipisahkan antara manusia dan lingkungan. Perubuhan proses kehidupan ini terjadi secara terus menerus karena adanya interaksi yang saling memengaruhi antara manusia dengan lingkungan.
2.      Prinsip resonansi, yaitu prinsip bahwa proses kehidupan  manusia slalu berirama dan frekuensinya bervariasi karena manusia memiliki pengalaman dalam beradaptasi dengan lingkungan.
3.      Prinsip helicy,yaitu prinsip bahwa setiap perubuhan dalam proes kehidupan manusia berlangsung perlahan-lahan dan terdapat hubungan antara manusia dan lingkungan. (Falco dan Lobo, 1997)



HOMEOSTASIS DAN HEMODINAMIK

Homeostasis

Homeostasis merupakan suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam mempertahankan kondisi yang dialaminya. Proses homeostasis ini dapat terjadi apabila tubuh mengalami stres yang ada sehingga tubuh secara alamiah akan melakukan mekanisme pertahanan diri untuk menjaga kondisi yang seimbang, atau juga dapat dikatakan bahwa homeostasis adalah suatu proses perubahan yang terus-menerus untuk memelihara stabilitas dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitarnya.
Homeostasis yang terdapat dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh suatu sistem endokrin dan syaraf otonom. Secara alamiah proses homeostasis dapat terjadi dalam tubuh manusia.
Dalam mempelajari cara tubuh melakukan proses homeostasis ini dapat melalui empat cara yaitu :
1.      Self regulation. 
Sistem ini dapat terjadi secara otomatis pada orang yang sehat seperti dalam pengaturan proses sistem fisiologis tubuh manusia.
2.      Cara kompensasi 
Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan dalam tubuh. Sebagai contoh, apabila secara tiba-tiba lingkungan menjadi dingin, maka pembuluh darah perifer akan mengalami konstriksi dan merangsang pembuluh darah bagian dalam untuk meningkatkan kegiatan (misalnya menggigil) yang dapat menghasilkan panas sehingga suhu tetap stabil, pelebaran pupil untuk meningkatkan persepsi visual pada saat terjadi ancaman terhadap tubuh, peningkatan keringat untuk mengontrol kenaikan suhu badan.
3.      Cara umpan balik negatif 
Proses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal. Dalam keadaan abnormal tubuh secara otomatis akan melakukan mekanisme umpan balik untuk menyeimbangkan penyimpangan yang terjadi.
4.      Umpan balik untuk mengoreksi ketidakseimbangan fisiologis. 
Sebagai contoh apabila seseorang mengalami hipoksia akan terjadi proses peningkatan denyut jantung untuk membawa darah dan oksigen yang cukup ke sel tubuh.
Homeostasis psikologis berfokus pada keseimbangan emosional dan kesejahteraan mental. Proses ini didapat dari pengalaman hidup dan interaksi dengan orang lain serta dipengaruhi oleh norma dan kultur masyarakat. Contoh homeostasis psikologis adalah mekanisme pertahanan diri seperti menangis, tertawa, berteriak, memukul.
Homeostasis Hemodinamik Keperawatan
Homeostasis Hemodinamik Keperawatan

Hemodinamik

Homeodinamik merupakan pertukaran energi secara terus-menerus antara manusia dan lingkungan sekitarnya. Pada proses ini manusia tidak hanya melakukan penyesuaian diri, tetapi terus berinteraksi dengan lingkungan agar mampu mempertahankan hidupnya.
Proses homeodinamik bermula dari teori tentang manusia sebagai unit yang merupakan satu kesatuan utuh, memiliki karakter yang berbeda-beda, proses hidup yang dinamis, selalu berinteraksi dengan lingkungan yang dapat dipengaruhi dan mempengaruhinya, serta memiliki keunikan tersendiri dalam proses homeodinamik ini.
Adapun beberapa prinsip hemodinamik adalah sebagai berikut :
1.      Prinsip integralitas. 
Prinsip utama dalam hubungan antara manusia dengan lingkungan yang tidak dapat dipisahkan. Perubahan proses kehidupan ini terjadi secara terus-menerus karena adanya interaksi manusia dengan lingkungan yang saling mempengaruhi.
2.      Prinsip resonansi. 
Prinsip bahwa proses kehidupan manusia selalu berirama dan frekuensinya bervariasi, mengingat manusia memiliki pengalaman beradaptasi dengan lingkungan.
3.      Prinsip helicy. 
Prinsip bahwa setiap perubahan dalam proses kehidupan manusia berlangsung perlahan-lahan dan terdapat hubungan antara manusia dan lingkungan.
Referensi :
1.      Bobak, K. Jensen, 2005, Perawatan Maternitas. Jakarta. EGC
2.      Elly, Nurrachmah, 2001, Nutrisi dalam keperawatan, CV Sagung Seto, Jakarta.
3.      Depkes RI. 2000. Keperawatan Dasar Ruangan Jakarta.
4.      Engenderhealt. 2000. Infection Prevention, New York.
5.      JHPIEGO, 2003. Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan, Buku 5 Asuhan Bayi Baru Lahir Jakarta. Pusdiknakes.
6.      JNPK_KR.2004. Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
7.      Johnson, Ruth, Taylor. 2005. Buku Ajar Praktek Kebidanan. Jakarta. EGC.
8.      Kozier, Barbara, 2000, Fundamental of Nursing : Concepts, Prosess and Practice : Sixth edition, Menlo Park, Calofornia.
9.      Potter, 2000, Perry Guide to Basic Skill and Prosedur Dasar, Edisi III, Alih bahasa Ester Monica, Penerbit buku kedokteran EGC.
10.  Samba, Suharyati, 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta. EGC
Sumber:
Homeostatis adalah suatu proses yang terjadi secara terus-menerus untuk memelihara stabilitas dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitarnya.
Homeostatis merupakan mekanisme tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapai berbagai kondisi yang dialaminya.
Homeostatis fisiologis, terjadi melaui 4 cara :
1.      Peraturan diri (self regulation). Secara otomatis, cara ini terjadi pada orang yang sehat, seperti pengaturan fungs organ tubuh.
2.      Kompensasi. Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan dalam tubuh. Contoh : pelebaran pupil untuk meningkatkan persepsi visual pada saat tubuh mengalami ancaman.
3.      Umpan balik negative. Cara ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal. Contoh : apabila tekanan darah meningkat akan meningkatkan baroseptor.
4.      Umpan balik positif. Untuk mengoreksi ketidakseimbangan fisiologis. Contoh : terjadinya proses peningkatan denyut jantung untuk membawa darah dan oksigen yang cukup ke sel tubuh apabila seseorang mengalami hipoksia.
Homeostatis psikologis, berfokus pada keseimbangan emosional dan kesejahteraan mental. Proses ini di dapat dari pengalaman hidup dan interaksi dengan orang lain serta dipengaruhi oleh norma dan ultur masyarakat. Contoh : mekanisme pertahanan diri seperti menangis, tertawa, berteriak, memukul, meremas, mencerca dan lain-lain.
Homeodinamik merupakan pertukaran energi antara manusia dan lingkungan sekitarnya secara terus-menerus. Pada proses ini manusia tidak hanya melakukan penyesuaian diri tetapi terus berinteraksi dengan lingkungan agar mampu mempertahankan hidupnya.
Dalam proses homeodinamik, terdapat beberapa prinsip menurut teori Rogers sebagai berikut :
1.      Prinsip intregal, yaitu prinsip utama dalam hubungan yang tidak dapat dipisahkan antar manusia dan lngkungan.
2.      Prinsip resonansi, yaitu prinsip bahwa proses kehidupan manusia selalu berirama dan frekuensinya bervariasi karena manusia memiliki pengalaman dalam beradaptasi dengan lingkungan.
3.      Prinsip helicy, yaitu prinsip bahwa setiap perubahan dalam proses kehidupan manusia berlangsung perlahan-lahan dan terdapat hubungan antara manusia dan lingkungan (Falco dan Lobo, 1997)
KONSEP KEBUTUHAN DASAR PADA MANUSIA
Kebutuhan dasar pada manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam menjaga keseimbangan baik secara fisiologis maupun psikologis. Hal ini tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.
Kebutuhan dasar pada manusia menurut Abraham Maslow, yaitu Teori Hierarki Kebutuhan yang menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar, yaitu
1.      Kebutuhan fisiologis, merupakan kebutuhan paling dasar pada manusia antara lain pemenuhan kebutuhan oksigen dan pertukaran gas, cairan(minuman), nutrisi (makanan), eliminasi, istirahat dan tidur, aktivitas, keseimbangan suhu tubuh, serta seksual.
2.      Kebutuhan rasa aman dan perlindungan, dibagi menjadi 2 :
1.      Perlindungan fisik : perlindungan atas ancaman terhadap tubuh atau hidup seperti penyakit, kecelakaan, bahaya dari lingkungan dan lain-lain
2.      Perlindungan psikologis : perlindungan atas ancaman dari yang baru dan asing. Contoh : kekhawatiran pada saat pertama kali masuk sekolah.
                  Kebutuhan rasa cinta, yaitu kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki, antara lain memberi serta menerima kasih sayang, kehangatan, dan persahabatan; mendapat tempat di dalam keluarga serta kelompok social.
                  Kebutuhan harga diri, yaitu terkait keinginan untuk mendapatkan kekuatan serta meraih prestasi, rasa percaya diri, dan kemerdekaan diri. Selain itu, orang juga memerlukan pengakuan dari orang lain.
                  Kebutuhan aktualisasi diri, merupakan kebutuhan tertinggi dalam hierarki Maslow, berupa kebutuhan untuk berkontribusi pada orang lain/lingkunan serta mencapai potensi diri sepenuhnya.
Ciri Kebutuhan Dasar pada Manusia
Manusia memiliki kebutuhan dasar yang bersifat heterogen. Pada dasarnya, setiap orang memiliki kebutuhan yang sama. Akan tetapi karena terdapat perbedaan budaya, maka kebutuhan tersebutpun akan berbeda. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia menyesuaikan diri dengan prioritas yang ada. Lalu jika gagal memenuhi kebutuhannya, manusia akan berpikir lebih keras dan bergerak untuk berusaha mendapakannya.
Faktor yang Memengaruhi Pemenuhan Kebutuhan Dasar pada Manusia
Pemenuhan dasar pada manusia dipengaruhi oleh berbagai factor sebagai berikut :
1.      Penyakit.
2.      Hubungan keluaraga
3.      Konsep diri
4.      Tahap perkembangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar